Juli 08, 2013
Beberapa hari terakhir aku enjoy sekali dengan menggambar tradisional atau Bahasa Inggrisnya disebut traditional art. Rasanya semangat ini membara-bara dibandingkan dengan saat menggambar secara digital (digital art). Bagi yang nggak tau bedanya mari aku jelaskan.
Traditional art : proses menggambar atau mewarnai dengan menggunakan media pensil, pensil warna, crayon, cat air, oil pastel, soft pastel, marker, charcoal, dan sejenis itu dan umumnya tanpa bantuan media elektronik.
Digital art : proses menggambar atau mewarnai dengan menggunakan media elektronik seperti komputer. Biasanya digital art dilakukan dengan bantuan mouse atau drawing tablet dan didukung oleh berbagai fasilitas software seperti Paint Tool SAI, Photoshop, Corel, Manga Studio, dan sejenisnya.
Bahasa gampangnya jika orang menggambar secara traditional, maka tangannya bakalan kotor. Kalau digital, tangan tidak bakalan kotor karena digital tidak belepotan kemana-mana :D
Kalau orang tidak mau repot, digital art lebih gampang dibandingkan dengan traditional art karena pengeditannya juga lebih mudah. Lain dengan traditional art yang apabila salah sedikit pengaruhnya langsung kepada keseluruhan artwork kita. Tapi dengan traditional art kita bisa berlatih lebih banyak metode dan cara-cara yang tidak bisa kita dapat di digital art. Orang yang bisa digital art belum tentu bagus di traditional lho. Dengan menggambar secara traditional, kita bisa berlatih lebih banyak agar kita lebih telaten karena di traditional art kita butuh yang namanya konsentrasi lebih tinggi, lebih melatih kesabaran, dan lebih berhati-hati dalam bekerja.
Aku orang yang termasuk mood-nya sering berubah. Kalau lagi semangat tinggi, biasanya aku akan mencoba sketching foto realistis. Walaupun tidak begitu pandai, tapi asal ada mood tinggi, aku bisa konsentrasi. Makanya aku kagum dengan orang yang bisa terus-menerus sketching foto realistis. Aku suka berpikir bagaimana supaya aku bisa dapat mood terang seperti itu.
Belum lagi, aku bukan orang yang style menggambarnya hanya terpaku pada 1 bidang saja. Aku terkadang berubah style yang kebanyakan ya itu terpengaruh pada mood *lagi-lagi mood, JLEB* Aku bisa di sketching foto realistis, bisa di anime dan manga, bisa di chibi. Tapi nggak semuanya bisa mencapai kata perfect. Aku tidak menguasai semuanya. Stuck in the middle ~~"
Terkadang bingung banget bagaimana cara meningkatkan yang sudah ada. Karena style-nya mixed jadi belajarnya juga mixed. Karena mixed jadinya ikutan bikin gado-gado di kepala, lol. Dan sampai saat ini aku masih mencari metode belajar yang lebih baik. Mencari sampai kapan ya.. um.. nggak ada kepastian banget ya. Lagian aku nggak punya waktu yang luang dan tepat untuk terus latihan.
Selama ini aku semangat sekali kalau misalnya dapat peralatan gambar baru. Aku sering hunting peralatan gambar yang belum aku punya. Ya nggak sembarangan beli juga sih.. Paling juga yang murah-murah saja, tapi nggak murahan lah. Palingan ya medium lah. Terlalu murahan nanti malah tidak bisa dipakai buat latihan. Contoh saja pensil warna yang murahan kadang warnanya malah nggak keluar mesti sudah ditekan keras-keras. Yang ada kertasnya robek atau berbekas karena ditekan yang kalau nantinya di-scan hasilnya nggak banget nodanya. Nanti malah dibilang kekar banget lo jadi wanita, oh tidak >.< lol.
Sudah lama aku kepingin beli soft pastel. Tapi sewaktu aku ketemu harganya 500k ke atas untuk beberapa warna saja, aku langsung mengurungkan niat untuk membeli. Bukannya nggak bawa duit sih, lebih sebenarnya, cuma aku pikirnya wong aku kan buat berlatih masa juga langsung membeli yang semahal itu di saat skill yang aku miliki hanya sebatas seorang trainee. Oh tidak.. sayang banget. Sama juga saat aku kepingin berat beli Copic. Kalian kan tau sendiri copic itu mahal banget dan benar-benar menguras kantong. Aku ingin ini ingin itu banyak sekali, tapi.. tapi sebenarnya tanya hati nurani nih (yawn) aku nggak butuh-butuh amat sama copic. Kebanyakan hanya penasaran pengen cobain. Copic untuk belajar dan latihan gambar. Rasanya boros sekali. Kecuali kalau aku sendiri punya gudang uang kayak Paman Gober, iya kali. Haha..
Kalian begitu nggak sih? Ah, aku jadi curhat gaje sekarang *halah bahasa gw - gedubrak..
Padahal juga sebenarnya orang mau bagus itu ya harus menguasai teknik menggambar ya, bukannya cuma karena alat aja. Aku malah lebih condong ke alat. Kalau alatnya lengkap, semangat juga lebih tinggi. Tapi aku masih bisa menahan diri untuk soal copic hehehe... Yang penting aku kalau sudah benar-benar mahir dulu di pensil atau cat air, baru deh aku cobain copic. Percuma aku kalau beli banyak alat menggambar tapi nggak satu pun dikuasai. Walaupun berbeda, tapi sebagai alternatif copic aku masih bisa cari alternatif lainnya yaitu pensil warna dan cat air :D *memotivasi diri*
Sudah lama aku kepingin beli soft pastel. Tapi sewaktu aku ketemu harganya 500k ke atas untuk beberapa warna saja, aku langsung mengurungkan niat untuk membeli. Bukannya nggak bawa duit sih, lebih sebenarnya, cuma aku pikirnya wong aku kan buat berlatih masa juga langsung membeli yang semahal itu di saat skill yang aku miliki hanya sebatas seorang trainee. Oh tidak.. sayang banget. Sama juga saat aku kepingin berat beli Copic. Kalian kan tau sendiri copic itu mahal banget dan benar-benar menguras kantong. Aku ingin ini ingin itu banyak sekali, tapi.. tapi sebenarnya tanya hati nurani nih (yawn) aku nggak butuh-butuh amat sama copic. Kebanyakan hanya penasaran pengen cobain. Copic untuk belajar dan latihan gambar. Rasanya boros sekali. Kecuali kalau aku sendiri punya gudang uang kayak Paman Gober, iya kali. Haha..
Kalian begitu nggak sih? Ah, aku jadi curhat gaje sekarang *halah bahasa gw - gedubrak..
Padahal juga sebenarnya orang mau bagus itu ya harus menguasai teknik menggambar ya, bukannya cuma karena alat aja. Aku malah lebih condong ke alat. Kalau alatnya lengkap, semangat juga lebih tinggi. Tapi aku masih bisa menahan diri untuk soal copic hehehe... Yang penting aku kalau sudah benar-benar mahir dulu di pensil atau cat air, baru deh aku cobain copic. Percuma aku kalau beli banyak alat menggambar tapi nggak satu pun dikuasai. Walaupun berbeda, tapi sebagai alternatif copic aku masih bisa cari alternatif lainnya yaitu pensil warna dan cat air :D *memotivasi diri*
Dan selama ini aku juga nggak pernah melirik yang namanya oil pastel. Oil pastel harganya lebih murah daripada soft pastel. Oil pastel itu bukan crayon sebenarnya, berdasarkan yang aku baca di mana gitu. Katanya crayon itu warna yang keluar biasanya nggak sama dengan warna batangan crayonnya. Jadi lebih tipis dan pudar. Kalau oil pastel itu warnanya lebih jelas dan sama dengan batangan pastelnya.
Dipikir-pikir, dulu waktu kecil aku punya beberapa set crayon. Ya memang sih warna yang dikeluarkan nggak begitu sama dengan batangan crayonnya. Dan kemarin aku membeli oil pastel (sebagai ganti soft pastel) aku sudah mencoba warnanya 2 pcs yaitu warna Gold dan kuning dalam kemasan oil pastel dan hasilnya seperti pernyataan di atas, warnanya memang sama dengan batangan pastelnya. Awalnya aku memang sempat ragu untuk membeli oil pastel karena aku belum pernah dengar oil pastel *kuper. Aku pikirnya mungkin crayon, jika dilihat dari bentuknya. Jadi aku tidak membeli. Setelah mencari tau, baru membeli. Jadi teman, biasakanlah meriset terlebih dahulu baru membeli :) jangan terpaku pada si pegawai yang jualan. 98% mereka menyatakan oil pastel itu crayon. Padahal berbeda, oil pastel itu bukan crayon.
Kalau crayon yang banyak di pasaran itu base-nya lilin (dinamakan wax crayon) dan kalau oil pastel itu base-nya minyak (oil pastel = wax oil crayon, orang jarang mengatakannya wax oil crayon). Tingkat blending crayon dengan oil pastel juga berbeda. Oil pastel lebih gampang ngeblend antar warna dibanding crayon. Crayon setau aku juga dulu aku pakainya suka ninggalin bekas agak bercak-bercak menggumpal sedikit di kertas (yang dulunya suka akugarukin halusin pake penggaris), kalau oil pastel yang kemarin aku coba sama sekali nggak. Oh ya, katanya oil pastel juga bisa ngeblend sama media lain seperti cat air, akrilik, dan sebagainya tapi yang ini aku belum pernah coba karena aku belum menemukan media yang mau aku gabungkan begitu :)
Alasan aku membeli pastel juga sebenarnya karena mau aku pakai untuk membuat background. Soft pastel dan oil pastel memang berbeda. Jika pakai soft pastel pastikan saja lapisin pakai fixative karena soft pastel itu benar-benar soft kayak kapur. Jadi rada susah nempel lama dan bikin area kerja jadi berdebu. Kalau oil pastel jangan dibilang. Tentu saja kebalikannya. Hitung-hitung setelah googling sana sini ketemu di wikipedia hasil karya seseorang dari oil pastel.
Awalnya nggak percaya ini hasil dari oil pastel. Bagus banget, jadi termotivasi buat beli juga dan berkarya lebih baik. Moga-moga suatu hari ketiban rejeki nomplok jadi bisa dipakai buat beli soft pastel dan copic :D #wishinguponasun #ngarepsiangbolong udah ah curcol gaje ini. wkwkwk..
Kalau crayon yang banyak di pasaran itu base-nya lilin (dinamakan wax crayon) dan kalau oil pastel itu base-nya minyak (oil pastel = wax oil crayon, orang jarang mengatakannya wax oil crayon). Tingkat blending crayon dengan oil pastel juga berbeda. Oil pastel lebih gampang ngeblend antar warna dibanding crayon. Crayon setau aku juga dulu aku pakainya suka ninggalin bekas agak bercak-bercak menggumpal sedikit di kertas (yang dulunya suka aku
Alasan aku membeli pastel juga sebenarnya karena mau aku pakai untuk membuat background. Soft pastel dan oil pastel memang berbeda. Jika pakai soft pastel pastikan saja lapisin pakai fixative karena soft pastel itu benar-benar soft kayak kapur. Jadi rada susah nempel lama dan bikin area kerja jadi berdebu. Kalau oil pastel jangan dibilang. Tentu saja kebalikannya. Hitung-hitung setelah googling sana sini ketemu di wikipedia hasil karya seseorang dari oil pastel.
E-ehhh?? |
Awalnya nggak percaya ini hasil dari oil pastel. Bagus banget, jadi termotivasi buat beli juga dan berkarya lebih baik. Moga-moga suatu hari ketiban rejeki nomplok jadi bisa dipakai buat beli soft pastel dan copic :D #wishinguponasun #ngarepsiangbolong udah ah curcol gaje ini. wkwkwk..
{ 2 komentar... read them below or Comment }
Question, Constructive Suggestion, Feedback are welcome :)
Spam, Ads, Flood, Bot will be DELETED without any further confirmation. Do NOT use bad word, please :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Hahaha XD
BalasHapusketawa aja ente gan xD
Hapus